Waduk Kedungombo merupakan salah satu waduk besar yang ada di Indonesia. Waduk Kedungombo terletak di perbatasan tiga kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yaitu Kabupaten Grobogan, Kabupaten Sragen dan Kabupaten Boyolali tepatnya di Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan. Bendungan utama Waduk Kedungombo berada di perbatasan Desa Rambat dan Desa Juworo, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan. Waduk ini menggunakan Kali Serang sebagai sumber air utamanya sesaat pertemuan dengan Sungai Uter/ Sungai Kombo/ Sungai Banjaran. Sumber air lainnya dipasok dari beberapa anak sungai besar maupun kecil lainnnya yang menyuplai air ke Waduk Kedungombo antara lain Sungai Braholo, Sungai Tengah, Sungai Nglanji, Sungai Tapen, dan Sungai Sambas.
Read more...
- IKON KOTA BOYOLALI TERSENYUM
- LEMBAH GUNUNG MADU
- GUNUNG MERAPI DAN GUNUNG MERBABU
- SEJARAH KOTA BOYOLALI
Lembu Suro
Ikon kota boyolali "Sapi Raksasa" berada di komplek Kantor Kabupaten Boyolali TerpaduMore
Lembah Gunung Madu
Lembah Gunung Madu merupakan tempat yang sangat menarik. Banyak orang-orang yang datang untuk am...More
Gunung Merapi dan Gunung Merbabu
Sebuah "Karya Seni" keagungan Tuhan Yang Maha Esa untuk membuktikan keberadaan-Nya...More
SEJARAH KOTA BOYOLALI
Asal mula nama Boyolali menurut cerita serat Babad Pengging Serat Mataram, nama Boyolali tak disebutkan...More
AGROWISATA SAYUR
Terletak di kawasan objek wisata Selo, 25 km ke arah Barat dari Kabupaten Boyolali. Para pengunjung dapat menikmati dan memetik sendiri aneka ragam sayuran, antara lain : wortel, kol, daun adas, dan lain-lain.
Objek wisata ini di kawasan lereng Merapi dan Merbabu di daerah Selo yang penduduknya mayoritas sebagai petani. Daerah ini, menjadikan Selo penghasil sayur mayor dengan system organik. Aneka jenis sayuran seperti loncang, wortel, bunga kol, brokoli, sawi, labu, selada merah dan hijau yang segar bisa anda petik sendiri dari kebun langsung.
Read more...
Objek wisata ini di kawasan lereng Merapi dan Merbabu di daerah Selo yang penduduknya mayoritas sebagai petani. Daerah ini, menjadikan Selo penghasil sayur mayor dengan system organik. Aneka jenis sayuran seperti loncang, wortel, bunga kol, brokoli, sawi, labu, selada merah dan hijau yang segar bisa anda petik sendiri dari kebun langsung.
AGROWISATA PADI
Agro Wisata Padi yang terletak di Desa Kuwiran, Kecamatan Banyudono ini menyediakan fasilitas bagi siapapun yang ingin belajar praktik bertanam padi. Aktivitas bertani mulai dan mengolah tanah hingga memanen bisa dilakukan di lokasi yang berjarak 10 km ke arah timur dari Kota Boyolali. Anda akan merasakan bagaimana asyiknya menjadi petani dan dijamin kian menghargai setiap buliran nasi yang menjadi makanan pokok kita.
Read more...
PASAR SAYUR KECAMATAN CEPOGO
Pasar Sayur Cepogo adalah salah satu Pasar Tradisional yang ada di Kabupaten Boyolali yang secara geografis berada di lereng timur Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Pasar yang awalnya hanya memenuhi trotoar di depan-depan kios Pasar Cepogo dan sebagian badan jalan Boyolali-Magelang ini, sudah mempunyai lokasi sendiri sejak dibangunkan gedung tersendiri oleh Kementerian Perdagangan RI bekerjasama dengan Pemda Kab. Boyolali.
Sayur-sayur yang dijual di Pasar Tradisional ini masih sangat segar dan fresh karena masih tangan pertama, atau langsung diambil dari petani di Gunung Merapi dan Merbabu serta gunung disekitarnya yang sudah tak diragukan lagi kesuburan tanahnya. Jadi tak perlu khawatir sayur yang kamu beli akan mendapatkan sayur yang berkualitas buruk.
Mau beli banyak sayur tapi takut habis banyak duit? Tak perlu khawatir kalau belanja sayur di Pasar Sayur Cepogo. Harga sayur disini masih jauh lebih murah dibanding kamu beli di Pasar Kota apalagi beli di Supermarket/Departement Store.Maklum, sayur disini langsung dari petani, jadi belum ada biaya distribusi macam-macam yang bisa bikin harga sayur jadi mahal. Bisa jadi kamu beli di supermarket hanya dapat sayur untuk kebutuhan sehari, dengan nominal yang sama kamu bisa dapat sayur untuk kebutuhan satu minggu bila beli di Pasar Cepogo.
Mau ada hajatan di rumah dan butuh banyak stok sayur? Gampang, selain harganya murah, di Pasar Sayur Cepogo terdapat berbagai macam jenis sayuran. Karena saat ini Pasar Sayur Cepogo tak hanya sekedar Pasar Tradisional, tapi sudah menjadi salah satu Pasar Sentra Sayur di Jawa Tengah. Jadi tak hanya sayur lokal saja yang tersedia disini, tapi sayur-sayur dari kawasan Tawangmangu (Gunung Lawu, Karanganyar), Getasan dan Grabak (Gunung Merbabu, Magelang), Muntilan (Magelang), bahkan dari Bandungan (Gunung Ungaran, Semarang) juga ada yang dibawa ke pasar ini.
Jika bayangan kamu mengenai Pasar Tradisional itu kumuh, becek, dan bau, kamu nggak akan mendapatkan suasana itu di Pasar Cepogo. Karena Pasar Cepogo yang dibangun oleh Kementerian Perdagangan RI bekerjasama dengan Pemkab Boyolali ini dibangun dengan konsep baru yang tentunya lebih bersih, tertata, dan tidak bau, tentunya dengan tidak menghilangkan nilai ketradisionalannya.
Oh iya, Pasar Sayur Cepogo ini buka 24 jam lho, jadi bagi yang malam-malam ingin bikin Lotek atau Gado-gado tapi kehabisan sayur, bisa langsung ke Pasar Cepogo untuk nyetok sayur.
AGROWISATA KAMPUNG LELE
Pengunjung yang berada di pusat budidaya ikan lele Boyolali ini dapat menikmati wisata sambil belajar tentang ikan lele. Pengunjung dapat melihat secara langsung proses pembibitan lele, saat pemberian makan lele dan proses panen ikan lele. Bahkan jika datang di waktu pemanenan lele dapat juga mengikuti proses panen ikan lele secara langsung.
Di tempat ini ikan lele tidak hanya dijual sebagai ikan segar saja. Pengunjung juga dapat menikmati hasil olahan ikan lele seperti keripik sirip lele, keripik daging lele, abon lele dan rambak lele. Biasanya pengunjung akan membeli olahan ikan lele tersebut untuk dibawa pulang atau oleh-oleh. Hasil olahan ikan lele tersebut saat ini telah merambah hingga ke
luar daerah Boyolali seperti Batam, Semarang dan Kalimantan.
Untuk menuju ke Kampung Lele Boyolali ini aksesnya sangat mudah yaitu berjarak sekitar 20 km dari pusat Kota Boyolali. Jika masih bingung pengunjung bisa bertanya kepada masyarakat sekitar lokasi Desa Tegalrejo, Mangkubumen. Sebagian besar penduduk Boyolali pasti dapat menunjukkan rute ke tempat budidaya ikan lele terbesar tersebut.
AGROWISATA SAPI PERAH CEPOGA DAN SELO
Kabupaten Boyolali terkenal dengan usaha pengembangan sapi perah dan penggemukan sapi. Jarak dari Kabupaten Boyolali adalah 13 km ke arah Barat. Jalan ke Cepogo menanjak karena topografinya merupakan pegunungan. Hal ini menyebabkan iklim yang dingin sehingga memungkinkan pemeliharaan sapi perah. Cepogo ditetapkan menjadi lokasi agrowisata sapi perah. Jika ingin lebih ke atas ke dekat puncak Merapi dan Merbabu, di kawasan kecamatan Selo terdapat Desa Wisata Samiran yang juga menjadi basis agrowisata sapi perah di Boyolali.
Jika Anda berkunjung ke Boyolali, sempatkanlah datang ke tempat pemerahan sapi yang terletak di Kecamatan Cepogo. Kondisi kendaraan harus prima karena medan yang menanjak dan jalan yang berkelok-kelok. Anda dapat melihat proses pemerasan susu sapi. Jika ingin mencoba dapat juga berpartisipasi memerah susu sapi dengan tuntunan peternak. Dan yang pasti, Anda dapat meminum susu yang masih segar hasil perasan peternak sapi, sekaligus hasil-hasil olahan susu, seperti keju, yogurt, kerupuk susu, stik susu, dan dodol susu. Keju dengan merek "Meneer" merupakan produksi pabrik keju PT Nedin yang berlokasi di Desa Samiran dan menggunakan susu asli Samiran. Yogurt dengan merek "Mer's Yogurt" juga produksi desa Samiran. Melalui produk-produk tersebut diharapkan dapat menaikkan kembali citra Boyolali sebagai Kota Susu.
KERAJINAN KAYU
BOYOLALI–Kreasi kerajinan kayu berbentuk motor gede (Moge) dari Desa Kemiri, Kecamatan Mojosongo, Boyolali tembus pasar Eropa.
Minat pembeli kalangan khusus dari mancanegara itu membuat pengusaha di Kemiri meraup omzet hingga Rp100 juta/bulan.
Eko Lukistyanto, pemilik usaha kerjaninan kayu di Kemiri, menerangkan pesanan karyanya itu antara lain berasal dari Amerika, Inggris dan Jepang. Kerajinan kayunya menyajikan karya dengan ukuran seperti aslinya atau real size.
“Khusus yang dikerjakan di sini adalah Moge seperti Harley Davidson dan mobil kuno,” kata Eko saat ditemui Solopos.com, di rumah produksinya, awal pekan kemarin.
Dia mengaku pasar mancanegara itu digayuhnya lewat sejumlah pameran. Dia menjelaskan relasi tersebut dipertahankan lewat profil yang disediakan via website.
“Sejak 1999. Mungkin sudah banyak pelaku kerjinan kayu, namun kami bikin yang unik dengan kemasan detail atau memang seperti aslinya,” tambah Eko. Kerajinan kayu berbentuk Harley Davidson biasa dibandrolnya seharga Rp13,5 juta. Beberapa karya masing-masing ada yang tembus seharga Rp34 juta.
Eko mengaku kewalahan menuruti permintaan konsumen. Sebab, dia kesulitan mencari pekerja. “Kendalanya usaha agak menyusut setelah krisis Eropa. Selain itu kesulitan tenaga kerja, lebih banyak karyawan keluar memilih kerja di pabrik tekstil. Kami juga ragu jika harus mendidik tenaga baru sementara permintaan sudah mengejar,” tukasnya.
Staf bagian produksi kerajinan tersebut, Mujianto menerangkan pesanan kerajinan kayu berbentuk mobil kuno juga datang dari Jerman.
“Biasanya Jerman yang minta ukuran mobil yang lebar. Jepang sering pesan ukuran kecil, sebulan kami bisa mengirim satu kontainer,” terangnya.
KERAJINAN TEMBAGA DESA TUMANG
Ketika kita mengunjungi Tumang Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah tepatnya di daerah lereng gunung merapi, sempatkan untuk berhenti di desa kerajinan tembaga dan kuningan Tumang Cepogo Boyolali.
tidaklah sulit mencari perajin tembaga di Tumang, karena dari sekitar 7.000 jiwa, lebih dari 90 persen warganya adalah perajin. Sehingga banyak pengusaha kerajinan kuningan tembaga tumbuh dengan produk berorientasi ekspor.
Jelajahi keanekaragaman hasil kerajinan dan produk seni dari tembaga dan kuningan yang dibuat oleh para perajin handal asli Tumang. Soal kualitas jangan diragukan lagi, karena sudah sejak zaman Kerajaan Mataram desa Tumang sudah menjadi sentra industri tembaga, khususnya untuk pembuatan peralatan dapur dan peralatan untuk berperang.
Pada dasarnya, kerajinan logam ini menampilkan karya seni relief kaligrafi dan gambar dengan berbagai motif dan tema yang pada umumnya hampir memiliki kesamaan dengan motif-motif relief lain terutama motif pada seni relief ukir. Sehingga saat ini hasil dari Kerajinan Logam ini di gunakan sebagai ornamen untuk menghiasi suatu tempat atau memperindah suatu ruangan, bukan sekedar untuk peralatan rumah tangga. Harga hasil kerajinan handicraft ini relatif murah dan terjangkau karena berkisar antara 250 ribu sampai 1 juta, tergantung dari ukuran dan tingkat kesulitan dalam pembuatannya.
GUNUNG MERAPI DAN GUNUNG MERBABU
Gunung Merapi (ketinggian puncak 2.930 m dpl, per 2010) adalah gunung berapi di bagian tengah Pulau Jawa dan merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia. Lereng sisi selatan berada dalam administrasi Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sisanya berada dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Magelang di sisi barat, Kabupaten Boyolalidi sisi utara dan timur, serta Kabupaten Klaten di sisi tenggara. Kawasan hutan di sekitar puncaknya menjadi kawasan Taman Nasional Gunung Merapi sejak tahun 2004.
Gunung ini sangat berbahaya karena menurut catatan modern mengalami erupsi (puncak keaktifan) setiap dua sampai lima tahun sekali dan dikelilingi oleh permukiman yang sangat padat. Sejak tahun 1548, gunung ini sudah meletus sebanyak 68 kali.[butuh rujukan] Kota Magelang dan Kota Yogyakarta adalah kota besar terdekat, berjarak di bawah 30 km dari puncaknya. Di lerengnya masih terdapat permukiman sampai ketinggian 1700 m dan hanya berjarak empat kilometer dari puncak. Oleh karena tingkat kepentingannya ini, Merapi menjadi salah satu dari enam belas gunung api dunia yang termasuk dalam proyek Gunung Api
Gunung Merbabu adalah gunung api yang bertipe Strato (lihat Gunung Berapi) yang terletak secara geografis pada 7,5° LS dan 110,4° BT. Secara administratif gunung ini berada di wilayah Kabupaten Magelang di lereng sebelah barat dan Kabupaten Boyolalidi lereng sebelah timur dan selatan, Kabupaten Semarang di lereng sebelah utara, Provinsi Jawa Tengah.
Gunung Merbabu cukup populer sebagai ajang kegiatan pendakian. Medannya tidak terlalu berat namun potensi bahaya yang harus diperhatikan pendaki adalah udara dingin, kabut tebal, hutan yang lebat namun homogen (hutan tumbuhan runjung, yang tidak cukup mendukung sarana bertahan hidup atau survival), serta ketiadaan sumber air. Penghormatan terhadap tradisi warga setempat juga perlu menjadi pertimbangan.
Sumber: id.wikipedia.org
SEJARAH BOYOLALI
Dalam menempuh perjalanan yang jauh ini, Ki Ageng Pandan Arang semakin meninggalkan anak dan istri. Sambil menunggu mereka, Ki Ageng beristirahat di sebuah Batu Besar yang berada di tengah sungai. Dalam istirahatnya Ki Ageng berucap "Baya wis lali wong iki" yang dalam bahasa indonesia artinya "Sudah lupakah orang ini". Dari kata Baya Wis Lali/ maka jadilah nama Boyolali. Batu besar yang berada di Kali Pepe yang membelah kota Boyolali mungkinkah ini tempat beristirahat Ki Ageng Pandan Arang. Mungkin tak ada yang bisa menjawab dan sampai sekarang pun belum pernah ada meneliti tentang keberadaan batu ini. Demikian juga sebuah batu yang cukup besar yang berada di depan Pasar Sunggingan Boyolali, konon menurut masyarakat setempat batu ini dulu adalah tempat untuk beristirahat Nyi Ageng Pandan Arang. Dalam istirahatnya Nyi Ageng mengetuk-ngetukan tongkatnya di batu ini dan batu ini menjadi berlekuk-lekuk mirip sebuah dakon (mainan anak-anak tempo dulu). Karena batu ini mirip dakon, masyarakat disekitar Pasar Sunggingan menyebutnya mBah Dakon dan hingga sekarang batu ini dikeramatkan oleh penduduk dan merekapun tak ada yang berani mengusiknya.
UMBUL LANGSE
Umbul Langse merupakan sebuah sumber mata air yang kerap digunakan warga sekitar untuk dijadikan pemandian dan sarana irigasi. Tempatnya yang berada di dalam desa dan berdekatan dengan permukiman warga sekitar, membuat umbul ini masih terasa asri, banyak pepohonan besar pinggiran umbul membuat tempat ini terasa teduh, dan airnya yang jernih, biru dan segar membuat tempat ini patut dikunjungi pengunjung yang menginginkan suasana umbul yang masih terasa alami.
Umbul ini dulunya pernah hampir enam tahun mati suri alias tidak mengeluarkan air. Sampai akhirnya mengeluarkan air kembali sekitar tahun 2011. Warga sekitar sangat menggantungkan sumber air disini untuk mengairi sawah yang terletak di sebelah Timur umbul. Saat ini umbul ini digunakan untuk rekreasi berupa pemandian terbuka dengan kolam berukuran sekitar 20 m x 20 m, perikanan air tawar dan sayuran air. Air dari umbul ini juga di distribusikan untuk pengairan sawah.
Untuk bisa sampai ke umbul ini sangat mudah, dapat diakses dengan sepeda motor maupun mobil dengan menempuh perjalanan sekitar 11 menit (5,4 km) dari pusat Kota Boyolali. Dari Kantor Bupati Boyolali lurus terus ke arah Timur menuju pertigaan kawasan SMA Negeri 1 Teras, belok kanan (ambil arah Selatan) dan lurus terus kira-kira 2 km, nanti akan ada papan tulisan Umbul Langse di bagian kiri jalan. Tidak ada tiket masuk disini, bisa langsung parkir motor/ mobil di tempat yang sudah tersedia di pinggiran umbul
UMBUL TLATAR
Bila kebetulan sedang berada di daerah Boyolali, jangan lewatkan untuk bersantai sejenak di Umbul Tlatar. Umbul Tlatar adalah sebuah kawasan wisata yang terletak di Desa Kebonbimo dan saat ini menjadi salah satu pilihan favorit keluarga di daerah Boyolali untuk menghabiskan masa liburannya.
Umbul Tlatar terkenal dengan lahan “Kolam Keceh” yaitu sebuah kolam jernih dengan mata air alami yang terus menerus selama 24 jam dari Gunung Merapi-Merbabu. Kolam Keceh ini dipenuhi dengan ikan-ikan kecil dan anak-anak pun dapat bebas nyebur bermain tangkap ikan di kolam. Kalau bisa usahakan datang saat bukan masa liburan agar kolam tidak terlalu banyak orang dan anak-anak pun dapat lebih menikmati waktunya saat bermain air.
Akses Jalan Menuju ke Umbul Tlatar Boyolali:
Umbul Tlatar Boyolali berada di desa Kebonbimo Boyolali. Akses jalan menuju ke kawasan ini pun tidak sulit. Dari Salatiga, berjalan ke arah jalur Salatiga-Solo. Setelah perbatasan Salatiga dengan Boyolali berjalan ke arah Boyolali kira-kira 5 KM akan ada sebuah pertigaan dengan plang nama besar Umbul Tlatar Boyolali disisi kanan jalan. Belok ke kiri dan masuk ke pertigaan tersebut kira-kira 4,5 KM. Jalur lurus dan hanya satu tersebut untuk menuju ke Umbul Tlatar.
IRUNG PETRUK
Tikungan Irung Petruk di Boyolali merupakan salah satu destinasi wisata yang sering dikunjungi untuk berlibur dan berselfie terutama oleh kawula muda. Lokasi tikungan yang mirip dengan irung Petruk tersebut berada di Desa Genting, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Propinsi Jawa Tengah.
Tikungan ini dapat ditemui jika hendak menuju ke kawasan wisata Selo. Tikungan tersebut sangat curam dan tajam. Bagi pengunjung yang mendatangi tempat ini harus ekstra hati-hati karena berada di jalan raya Cepogo Selo dan di pinggir tebing.
Saat ini Tikungan Irung Petruk menjadi salah satu destinasi wisata unggulan dari Boyolali. Di jalanan yang menikung tajam ini didirikan patung Petruk yang berdiri kokoh sebagai tenda keberadaan Kiai Petruk di wilayah Cepogo dan Selo.
Langganan:
Postingan (Atom)